Rabu, 16 Desember 2015

Tugas 3 Pengantar Telematika

Tugas ke 3 softskill ini saya akan membahas tentang Cybercrime :

1.Jepang Kagum dengan Serangan Internet di Indonesia

Jakarta – Tim Pengawas Internet Jepang atau Japan Computer Emergency & Response Team/Coodination Center (Japan CERT) ternyata punya penilaian tersendiri terhadap serangan internet di Indonesia. Mereka mengaku dibuat takjub dengan pola serangan yang dilakukan.

Hal ini dikatakan Keisuke Kamata, Deputy Director JP-CERT dalam kunjungannya ke pusat monitoring trafik internet Indonesia (ID-SIRTII), Senin kemarin.

Menurut IGN Mantra, Analis Senior Keamanan Jaringan dan Pemantau Trafik Internet ID-SIRTII, Japan CERT adalah salah satu organisasi pemerintah yang mengawasi internet dengan 700 sensor lebih tersebar di seluruh penjuru di Negeri Sakura.

“Mereka memonitor trafik internet dengan jumlah serangan lebih dari 2 juta sehari, dan melakukan berbagai penelitian terhadap malware yang dikirim oleh para hacker dari seluruh penjuru dunia ke Jepang, dan memiliki pola serangan yang sangat berbeda dengan serangan internet di Indonesia,” ujarnya kepada detikINET, Selasa (14/7/2009).

Sehingga wajar jika Kamata mengatakan, Indonesia ini sangat unik. Sebab, dengan hanya jumlah sensor 10 unit saja, jumlah serangan internet telah mencapai 1 juta sehari.



“Kebanyakan model serangan adalah SQL injection atau para hacker mencoba-coba untuk mengirim SQL injection yang akan mengganggu bila SQL injection berhasil di-inject ke dalam web sistem, yang berbeda dengan Jepang yang kebanyakan serangannya adalah malicious ware (malware) dan distributed denial of service (DDOS),” jelas Mantra.

2.Penipu Janda Kaya Lewat Facebook di Bekuk

Jum’at, 04 Februari 2011 | 04:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta- Kepolisian Daerah Metro Jaya menahan seorang penipu yang beroperasi melalui Facebook. “Dengan identitas palsu, ia meminta korbannya untuk mengirim uang hingga miliaran rupiah,” kata Kepala Satuan Cyber Crime Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hermawan di kantornya, Rabu lalu.
Tersangka berinisial MRGG tersebut adalah warga negara Liberia. Ia bersama rekannya, B, yang masih buron, membuat akun di Facebook dengan identitas palsu untuk mencari sasaran janda-janda kaya di Indonesia. “Profilnya di Facebook dibuat sebagai duda yang gagah, berusia 40 tahun, dan mencari jodoh,” ujar Hermawan.Tersangka juga memasang foto laki-laki tampan yang diakui sebagai dirinya sedang bermain di pantai bersama anaknya. “Dia mencitrakan dirinya sebagai family guy supaya bisa menarik korban-korbannya,” katanya.Setelah korbannya merasa dekat, tersangka mengaku sedang sakit keras dan meminta pinjaman uang untuk berobat. “Dia juga menyuruh seorang anak untuk menelepon korban sambil menangis, dan bilang kalau dia sedang kritis sehingga butuh uang segera,” dia menambahkan. Oleh para korban, uang tak hanya sekali ditransfer ke rekening tersangka. “Ditransfer beberapa kali, pernah juga diserahkan secara tunai, tapi waktu bertemu, dia mengaku sebagai perantara,” kata Hermawan.
Sudah ada dua korban yang melapor ke Polda Metro Jaya. Korban pertama sudah memberi uang hingga Rp 8 miliar, sedangkan korban lainnya memberi uang sebesar Rp 5 miliar. “Mereka sudah sangat rapi beroperasi, pasti ada korban-korban lain,” katanya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 372 dan 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana atas penggelapan dan penipuan, yang terancam hukuman penjara di atas lima tahun.
Saat menangkap tersangka, di rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, polisi menyita uang tunai berbagai mata uang senilai Rp 260 juta. Beberapa barang yang dibeli tersangka dari uang hasil penipuan itu juga disita, contohnya adalah televisi layar datar 45 inci dan laptop.
Sisa uang hasil penipuan tersebut, disebutkan Hermawan, masih berada di rekening tersangka di Bangkok, Thailand. “Kami sedang bekerja sama dengan NCB Interpol Thailand untuk memblokir rekening itu,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga memasukkan B, warga negara Liberia, ke dalam daftar merah.

Menurut dia, sudah banyak kasus kejahatan di dunia maya yang terjadi lewat jejaring sosial, seperti Facebook. “Selalu hati-hati, kalau tidak kenal, jangan di-approve sebagai teman,” katanya.

3.Jepang Selenggarakan Konferensi Cyber Dunia di Okinawa

Rabu, 7 Oktober 2015 13:57 WIB | 2.341 Views

TOKYO, 6 Oktober 2015 (Antara/Kyodo JBN-AsiaNet) --

Dengan semakin maraknya kasus pencurian, spionase dan bahkan pemerasan di dunia maya belakangan ini, tidak akan mengherankan jika kasus skandal peretasan menjadi topik berita. Hal ini memunculkan pertanyaan, "Kapan kasus besar selanjutnya akan terjadi?" dan "Apakah data saya juga ikut terlibat?"

Namun hal lainnya yang lebih besar adalah semakin tingginya pertumbuhan perangkat terkoneksi internet. Semua komputer dan semua telepon seluler yang ada di dunia saat ini merupakan gabungan dari minoritas perangkat "wired" dan tren itu akan terus meningkat.

Ini artinya apa? Dalam tingkat praktis, hal ini berarti hanya dalam jangka waktu beberapa tahun, kebanyakan mobil, truk, peralatan medis, peralatan rumah tangga, hewan peliharaan, hewan ternak, dan lainnya akan terhubung dengan jaringan dunia maya tak terlihat yang sangat luas menjangkau seluruh dunia, Internet of Things (IoT).

Dalam artian yang lebih sensasional, hal ini berarti permasalahan seperti kerentanan mobil seperti yang dilaporkan baru-baru ini akan semakin menjadi ancaman. Potensi penyalahgunaan atau pelanggaran dalam dunia wired yang sangat kompleks yang akan segera kita hadapi pada tahun 2020 merupakan topik mengkhawatirkan yang tidak dapat dihindari lagi. Pertumbuhan koneksi dunia maya besar-besaran akan menuntut keamanan dunia maya tingkat tinggi yang terkoordinasi secara global, dan tanpa hal tersebut, kita akan mengalami peningkatan kejahatan dunia maya yang tidak terhindarkan lagi dan bahkan mungkin terorisme dunia maya.

Beberapa konferensi internasional berupaya mengangkat masalah ini, namun menjadi tantangan tersendiri untuk mengumpulkan seluruh pihak terkait dalam satu forum guna membahas isu, strategi dan kebijakan dalam lingkungan yang mendorong terbentuknya suatu kesepakatan. Melihat pentingnya untuk menggerakkan terjadinya suatu diskusi global, Kantor Kabinet Pemerintah Jepang memutuskan untuk mensponsori sebuah event internasional yang unik, Cyber3 Conference Okinawa 2015, yang mengangkat tema "Crafting Security in a Less Secure World".

Pada 7 dan 8 November, ratusan ahli dalam berbagai bidang dunia maya akan berkumpul di sebuah tempat di Okinawa yang sebelumnya digunakan sebagai tempat penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi G8 guna membahas cara terbaik untuk menghadapi isu kunci "Cyber3" yaitu: Koneksi Dunia Maya (Cyber Connection), Keamanan Dunia Maya (Cyber Security) dan Kejahatan Dunia Maya (Cybercrime).

Event ini akan dihadiri oleh puluhan pembicara dunia, namun yang paling penting di antara semuanya adalah Toshiyuki Shiga, Vice Chairman Nissan Motor Corp., Admiral Dennis Blair, Mantan Direktur National Intelligence (AS), dan Noboru Nakatani, Direktur Eksekutif INTERPOL Global Complex for Innovation.

4.Virus komputer dan Cybercrime kini illegal di Jepang

Virus KomputerParlemen Jepang memutuskan akan mengkriminalisasi setiap pembuatan ataupun distribusi virus komputer, serta setiap aktifitas cybercrime untuk mengatasi permasalahan cybercrime yang terus berkembang.

Sebelumnya pihak berwajib Jepang kesulitan mengungkap serangan cyber yang ditujukan ke kantor pemerintahan, korporat, maupun individual karena tidak adanya hukum yang secara spesifik menghukum pembuat virus dan serangan ke dalam jaringan komputer / internet.
Para pembuat virus dapat dikenakan kurungan penjara sampai 3 tahun atau denda ¥500.000 (53 juta rupiah), dan bagi yang memiliki atau mendistribusikan dapat dijatuhi 2 tahun penjara atau denda ¥300.000 (32 juta rupiah)
Aturan baru ini memperbolehkan aparat mengambil atau meng-copy data dari server komputer yang terhubung secara online untuk proses investigasi. Selain itu pihak berwenang di Jepang mewajibkan setiap ISP untuk mencatat log komunikasi seperti trafik email sampai 60 hari.
Peraturan tersebut membawa kekhawatiran bagi sebagian orang karena berpotensi melanggar privasi orang, namun pemerintah Jepang menepisnya dengan menegaskan hanya akan menempuh langkah hukum hanya bila diperlukan saja.
Langkah parlemen Jepang ini sejalan dengan ‘Convention on CyberCrime’ (persetujuan internasional yang mewajibkan pemerintah mengkriminalisasi hacking, pornografi anak, dan kejahatan cyber lain) yang telah ditandatangani pada tahun 2004 oleh 31 negara termasuk Jepang.

5.Jejak Kejahatan Yakuza di Indonesia


Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga Taiwan-Tiongkok ditangkap karena diduga melakukan kejahatan sibernetika bermodus Voice over IP (VoIP) atau teknologi percakapan suara jarak jauh melalui internet dengan sasaran korban warga negaranya sendiri dari kota-kota besar di Indonesia, Jakarta, dan Bandung. Hasil penyelidikan polisi, kegiatan kriminal berskala internasional ini didalangi organisasi kriminal terbesar di Jepang, Yakuza.

Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti berdasarkan hasil penyelidikan Polisi Taiwan dan Interpol.

"Polisi Taiwan dan Interpol mengadakan joint investigation untuk mengungkap pendana sindikat ini dan hasil penyelidikan mengarah pada Yakuza. Kami juga terlibat joint investigation, namun lebih ke pengungkapan kegiatannya," terang Krishna di ruangannya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Krishna mengatakan, ciri-ciri organisasi kriminal internasional adalah kejahatannya terorganisir, pembagian tugas dalam melakukan aksinya sangat rapi dan jelas, lalu berkolaborasi dengan organisasi kriminal lokal untuk mempermudah kegiatan terlarangnya. Dalam kasus kejahatan VoIP yang diduga didanai Yakuza, Krishna mengatakan kriteria itu terpenuhi.

Kejahatan VoIP oleh warga Taiwan-Tiongkok sangat terorganisir dengan beberapa pelaku yang bertugas menyediakan sejumlah nomor telepon, daftar nama-nama korban dan nomor rekening para korban. Ia pun menjelaskan nantinya nomor-nomor telepon itu akan digunakan pelaku untuk menyamar sebagai polisi.

Sementara daftar korban merupakan orang-orang yang diyakini memiliki banyak uang. Lalu nomor rekening korban digunakan untuk menakut-nakuti korban dengan mengatakan ada sejumlah uang hasil pencucian di dalam rekening tersebut.

"Jadi data-data calon korbannya, nomor rekening korbannya sudah disediakan. Nantinya mereka akan ditelepon pelaku yang mengaku polisi dengan nomor yang sudah disediakan. Kemudian dituduh bahwa ada sejumlah uang di rekening korban yang merupakan hasil TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," papar Krishna.

"Korban yang merasa ketakutan dan percaya bahwa yang menelpon itu polisi akan kebingungan. Lalu pelaku bilang kalau mau dibantu, pelaku akan membantu dengan cara korban mentransfer sejumlah uang," imbuh dia.
Sebanyak 19 pria asal Tiongkok diamankan Polda Metro Jaya di kawasan Cilandak Timur, Jakarta, Kamis (7/5/2015).  Mereka diduga terlibat penipuan dengan modus cyber crime. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kejahatan VoIP, kata Krishna, menjadi salah satu kegiatan melawan hukum yang mendapat atensi khusus dari kepolisian setempat. Karena akibat dari kejahatan ini, ratusan juta yuan uang korban hilang entah ke mana dan pelakunya pun sulit dilacak.

"Kejahatan ini menjadi perhatian kepolisian Taiwan dan Tiongkok karena merugikan masyarakat ratusan juta yuan, dan mereka tidak tahu keberadaan para pelakunya," jelas Krishna.

Di Jepang, Yakuza memiliki kontrol atas industri hiburan, banyak lembaga pencari bakat memiliki hubungan Yakuza dan memerintah kerajaan mereka tanpa ampun. Kepala Badan Kepolisian Nasional 31 Agustus 2011 dengan terbuka menyatakan: "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu industri hiburan untuk memotong hubungan mereka dengan kejahatan terorganisir."

Yamaguchi-gumi bahkan telah dikaitkan dengan pendanaan girl band super imut remaja Jepang. Manajemen band belum berkomentar secara terbuka tentang artikel yang pernah ditulis majalah mingguan Jepang.

Mereka memiliki tangan besar dalam konstruksi, real estate, pertukaran mata uang, pengiriman tenaga kerja, dan IT dan industri keuangan, menurut Badan Kepolisian Nasional. Menurut laporan media Jepang dan Inggris dan buku yang ditulis Tomohiko Suzuki Yakuza dan Industri Nuklir, mereka juga menyediakan banyak tenaga kerja untuk industri nuklir Jepang dan memiliki pengaruh dalam pembersihan dari bencana Fukushima. (Mut)

Sumber : http://catatan-ku7.blogspot.com/2012/10/tiga-kasus-cyber-crime-di-indonesia.html
http://news.liputan6.com/read/2320521/jejak-kejahatan-yakuza-di-indonesia
http://www.antaranews.com/berita/522179/jepang-selenggarakan-konferensi-cyber-dunia-di-okinawa

1 komentar:

maria artika mengatakan...

NAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
NEGARA: INDONESIA
CITY: BATU MALANG JATIM
PINJAMAN PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com

Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorite, perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya berputar.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya mencoba untuk pergi, sekarang ALLAH menggunakan teman dan tetangga saya Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi MOTHER KARINA yang mengatakan bahwa seorang teman dari Indonesia menghubungkannya dengan MOTHER KARINA, jadi saya menceritakan kepada ibu cerita saya, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya tahu itu permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelum itu saya meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya sekarang bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, dengan harapan untuk meminjamkan pinjaman kepada yang banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui mengatakan ya harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman Rp350.000.000,00 yang saya minta. PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui email atau whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi kabar baik sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com

PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND
WHATSAPP ONLY: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM

Posting Komentar